mesaya777 posted: " Young Do menemui Da Jeong di hotel. Mereka berbincang, meski hanya 5 menit. Itu sudah membuat mereka senang. Tapi, Eun Ha marah. Ia kesal karena Young Do berpura-pura sehat. Berbohong menutupi sakit adalah hal yang dibenci orang yang peduli. Akhir"
Young Do menemui Da Jeong di hotel. Mereka berbincang, meski hanya 5 menit. Itu sudah membuat mereka senang.
Tapi, Eun Ha marah. Ia kesal karena Young Do berpura-pura sehat. Berbohong menutupi sakit adalah hal yang dibenci orang yang peduli. Akhirnya, saat Da Jeong datang, mereka semua menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Da Jeong langsung pergi ke RS tempat Young Do dirawat. Ia tidak masuk, dan duduk di lobi RS. Tidak disangka, Det. Jin Bok menjenguk Young Do dan mereka berbicara di lobi. Da Jeong diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
Di hadapan Jin Bok, Young Do jujur mengakui kalau ia mencintai Da Jeong. Tapi, karena kondisinya, ia memilih untuk memutuskan hubungan dengan Da Jeong. Meski rasanya seperti ada tangan masuk ke dadanya dan meremas jantungnya dengan kuat.
Da Jeong mendengar Young Do mengulang kutipannya, kalau satu menit berarti selamanya. Ia memutuskan pulang dan menelpon Mi Ran. Mi Ran bercerita tentang pertemuannya dengan Young Do. Da Jeong menangis tersedu-sedu, Young Do benar-benar sakit dan ia tidak tahu harus bagaimana?
Da Jeong merasa patah hati, untuknya dan untuk Young Do. Saat ini, Young Do tidak bisa bercerita, karena ibunya telah tiada. Ia juga tak kan bisa putus dari Da Jeong, karena waktu itu sudah pernah mencoba, tapi Da Jeong kembali. Da Jeong benar-benar mencintai Young Do.
Di TV, drama yang dibintangi Ga Yeong, bercerita mirip dengan yang Young Do alami, harus mengucapkan salam perpisahan dan pergi.
Young Do mengundang Da Jeong turun ke kantornya, tapi Da Jeong minta Young Do naik ke rooftop. Keduanya sama tahu dan saling memikirkan satu sama lain. Da Jeong memutuskan untuk menjadi marah, tapi rupanya Young Do pun memilih bersikap sama.
Mereka saling berhadapan, mengucapkan kata-kata yang menyakitkan dan pergi berpisah.
Da Jeong berharap ia tak punya perasaan, hatinya mengerut dan perasaannya mati semua. Sementara, Young Do membanting plakat nama di mejanya. Bak air mata, air luapan dari unit Da Jeong membuat riak dalam ember di kantor Young Do.
Da Jeong membuka pintu unit. Mi Ran memeluknya erat dan membiarkan Da Jeong mencurahkan seluruh kepedihannya.
Young Do pulang ke rumahnya. Kali ini, rumahnya kosong dan sepi. Ia pun mulai menangis tersedu-sedu. Telponnya bergetar, ayah Young Do mencoba menghubunginya. Tapi, Young Do terlalu tenggelam dalam kepedihan untuk bisa mengangkat telpon itu.
Bersambung
Komentar aku: Aku mengerti pilihan yang diambil Ga Yeong untuk percintaannya dengan Patrick. Apalagi fans didukung oleh sikap CEO yang tak mau kehilangan sapi perahnya. Huh. Tapi, aku sulit mengerti pilihan yang diambil, baik Da Jeong mau pun Young Do. Di satu sisi, aku mengerti kenapa mereka berdua memilih marah. Berharap kemarahan akan tumbuh menjadi benci, lalu mengurangi rasa sakit hati. Ha, bicara dari pengalaman? Kok lancar menjelaskannya? Kekekekeke…
Well, setidaknya, tidak memilih jalan yang diambil VP MaJin. Sekalian membunuh Chairman yang sedang sakit. Ironis, ya?
Baru sadar, kalau ini sebagian drama menjadi nyata. Di drama: Rumah Produksi (Production House) mengambil drama yang dibintangi Ga Yeong di hotel; kenyataan: PH membuat drama ini benar-benar menggunakan hotel sebagai lokasi shooting. Jadi ingin tahu, apa PH drama You are My Spring benar-benar merusak lukisan seharga ratusan juta, lalu membelinya? Wao…
Juga, ketawa mendengar komentar Da Jeong tentang karya seni abstrak: 'seberapa abstrak sampai orang tidak bisa/bisa menerima satu karya sebagai karya seni?' Kekeke… aku juga tidak mengerti abstrak, kecuali untuk komposisi bentuk & warna yang 98% bergantung pada presepsi dan mood seseorang.
No comments:
Post a Comment