mesaya777 posted: " Di sebuah bukit hijau sekumpulan biri-biri yang merumput kaget ketika tiba-tiba patung batu mencuat dari tanah. Seekor alpaca putih datang dengan garang memperhatikan si patung batu. Di bawah tajamnya pandangan mata si alpaca, patung batu menciut dan mel"
Di sebuah bukit hijau sekumpulan biri-biri yang merumput kaget ketika tiba-tiba patung batu mencuat dari tanah. Seekor alpaca putih datang dengan garang memperhatikan si patung batu. Di bawah tajamnya pandangan mata si alpaca, patung batu menciut dan melemas.
Kim Myung Ja, a.k.a Jennifer, sang peramal yang berganti gender, menceritakan penampakan itu pada Do Yong Sik. Pastinya, bukan terawang yang Yong Sik harapkan. Dengan berat hati, Yong Sik membayar 50ribu untuk dibuatkan jimat penangkal nasib buruk oleh Jennifer.
Yong Sik berjalan dan membatin, jimat tak kan banyak membantu. Ia selalu sial sejak lulus kuliah, dan selalu gagal menjalani ujian PNS selama 6 tahun ini. Dengan galau, ia membandingkan diri dengan pria di sekitarnya. Ia adalah penghuni kelas terbawah yang harus segera dimusnahkan.
Di depan Yong Sik, Do Ji Hyuk keluar dari mobil mewah membawa serangkai mawar merah. Ia memberikan pada Lee Ru Da, dan mencium keningnya. Ia menyuruh Ru Da naik mobil dan mengabaikan penjelasan, kecuali kalau itu adalah caranya meminta maaf.
Di resto, Ji Hyuk menolak disalahkan karena sempat menghilang. Ia menuduh Ru Da picik kalau marah hanya karena ia tertidur saat seharusnya berkencan. Makan enak di resto fine dining yang sulit mendapatkan reservasi, seharusnya membuat Ru Da memaafkannya.
Ru Da tak habis pikir dengan kecongkakan Ji Hyuk yang malah menertawakannya. Ru Da meminta putus. Ji Hyuk menantangnya, tak mungkin Ru Da memutuskannya, karena tak kan ada pria setara dengan dirinya. Ru Da membantah, cinta pertamanya lebih baik dari Ji Hyuk.
Yong Sik yang sibuk membereskan meja warung BBQ, kaget melihat teman-teman SMA datang untuk reuni. Mereka juga kaget melihat bekas ketua kelas mereka bekerja sambilan di warung. Kim Tae Jin, membayar gaji Yong Sik untuk bergabung dengan mereka selama dua jam pada pemilik warung.
Mereka membahas bagaimana dulu mereka mengagumi Yong Sik. Nasib orang memang tak bisa ditebak. Tae Jin sekarang menjadi presiden di perusahaan IT bernilai 50milyar dan akan segera meluncurkan app pengiriman local, sementara Yong Sik gagal menembus ujian PNS 6 tahun berturut-turut.
Saat pulang, Tae Jin tidak sengaja menarik jaket Yong Sik, dan bertebaran lah semua barang-barang Yong Sik yang melulu berwarna merah muda dari dalam tasnya. Mereka semua ternganga.
Kecintaan Yong Sik akan warna merah muda, berawal sewaktu ia mengambil test PNS yang kedua. Ia merasa tertekan, tapi, saputangan merah muda memberinya rasa nyaman dan membuatnya tenang. Sejak itu Yong Sik terobesesi untuk membeli barang yang ia perlukan khusus berwarna merah muda.
Ibu Yong Sik menelpon, Tapi, membuat Yong Sik makin depresi. Selalu menjadi ketua kelas dan dimimpikan sebagai harimau bermahkota raja, tidak membuat Yong Sik lulus ujian PNS.
Yong Sik mencoba menonton film porno, tapi, impotensi tidak terobati. Bak lilin yang menyala semakin redup lalu padam. Yong Sik memegang kepalanya dan berteriak. Itu bukan mimpi buruk, inilah hidupnya.
Bersambung
Komentar aku: Shi Yoon bermain sangat meyakinkan menjadi pria yang putus asa. Ouch… kalau ketemu di jalan sebagai Yong Sik, tak ada orang yang bakal melirik dua kali. Ah, ingat sekarang… Yong Sik mengingatkan aku akan Bridget Jones. Sama-sama dianggap pecundang.
Oh, Park Ki Woong, bwahahaha… banyak yang mempertanyakan potongan rambutnya! Ha! Aku tak peduli, tapi permainannya sebagai pria yang tinggi hati, owww… tepat sasaran. Hmm, jadi kalau ditraktir di resto fine dining yang mendapat 3 Michelin stars, seorang gadis pasti luluh hatinya ya? Kekekeke…
No comments:
Post a Comment